Game Ice Breaking merupakan aktivitas yang tidak kalah penting dalam lingkungan kerja, di sela belajar-mengajar, maupun di acara-acara keorganisasian. Icebreaker yang seru dapat membawa suasana menjadi santai, memperkuat relasi, meningkatkan kualitas komunikasi, serta melatih konsentrasi hingga kerja sama.
“Siapakah Dia” dapat meningkatkan kemungkinan seseorang saling mengenal rekan kerjanya sendiri maupun sesama anggota organisasi. Dalam memainkannya, pertama bentuklah sebuah lingkaran, lalu minta salah satu peserta menyebutkan nama dan pekerjaannya.
Baru kemudian peserta berikutnya harus mengulanginya secara lengkap, dan dilanjutkan dengan perkenalan dirinya sendiri. Peserta ketiga mengulangi perkenalan dari peserta pertama dan kedua, baru mengenalkan dirinya sendiri. Begitu pula untuk peserta keempat dan seterusnya.
Bagilah peserta (sesuai jumlah) ke dalam dua kelompok berisi 9-10 anggota. Masing-masing berbaris memanjang dan saling memegang bahu yang ada di depannya. Posisikan kedua kelompok agar saling berhadapan.
Orang di barisan paling depan adalah kepala naga, dan yang paling belakang menjadi ekornya. Setiap kepala naga harus mengincar ekor naga di kelompok lawan. Sedangkan sang ekor harus menghindari kepala tersebut. Masing-masing harus bergerak cepat untuk menjalankan peran mereka.
Acara-acara keorganisasian di luar ruangan semacam outbound, erat kaitannya dengan game yang melatih kekompakan, kerja sama, atau relasi saling kenal melalui pembuatan kelompok. Salah satunya seperti game ice breaking ini.
Dibanding kedua game sebelumnya, permainan ini bisa dibilang cukup sederhana. Meski bisa juga dibuat menjadi lebih meriah. Para pesertanya berbaris sesuai kelompok kategori yang diminta. Contohnya, barisan berdasarkan urutan tanggal lahir atau nomor rumah.
Bisa pula dengan pengelompokan menurut genre musik, artis idola, atau hobi olahraga. Permainan semacam ini bermanfaat membangkitkan semangat para pesertanya di kemudian hari, karena adanya kedekatan berdasarkan kesamaan tertentu.
“Jawab Kata Kunci” bermaksud melatih ketelitian para peserta, terhadap kata kunci yang terselip dalam cerita yang dibacakan. Cara mainnya, dimulai dengan menarik salah seorang peserta untuk menerima cerita yang harus dia bacakan.
Pemandu permainan lalu menyebutkan satu kata kunci, dan peserta harus menjawab dengan “pagi yang cerah”, saat kata kunci tersebut muncul dalam cerita. Kata-kata jawaban dapat diganti sesuai keinginan pemandu.
Permainan dimulai dengan membagi peserta dalam barisan-barisan kelompok yang berisi 5-6 orang dan saling bergandengan. Masing-masing barisan berjejer sama rata. Baru kemudian secara serempak, minta setiap kelompok saling beradu panjang barisan dengan kelompok lainnya.
Tetapi barisan-barisan itu dilarang terpisah. Para anggota di dalamnya harus tetap saling terhubung. Triknya, para peserta sebetulnya boleh memakai apapun demi semakin memanjangkan barisan, tidak harus bergandengan tangan. Namun trik ini jangan sampai bocor terlebih dulu.
Berikan ruang kepada para peserta untuk bekerja sama mencari cara memanjangkan barisan masing-masing. Begitu selesai, diskusikan dengan seluruh peserta mengenai apa saja kejadian selama mereka saling berlomba beserta alasan dan penyebabnya.
Buat para peserta agar duduk melingkar terlebih dulu, kemudian minta mereka merentangkan tangan ke samping. Buka telapak tangan kanan menghadap ke atas, dan acungkan jari telunjuk tangan kiri. Taruh telunjuk tangan kiri di atas telapak tangan kanan peserta di sebelah kiri, begitu pun selanjutnya.
Cara mainnya, setiap kali kata “harimau” terucap dalam sebuah cerita yang dibacakan pemandu, maka peserta akan menggenggam telunjuk peserta di sebelahnya. Bukan hanya itu, karena artinya setiap peserta pun harus dengan cepat mengangkat telunjuk tangan kiri mereka masing-masing agar tidak dimakan.
Keseruan game ice breaking ini terletak pada tingkat konsentrasi para pesertanya. Satu kalimat dari pemandu yang mesti diingat baik-baik, “Ikuti yang dilakukan, jangan lakukan yang dikatakan!”.
Contohnya ketika pemandu permainan menyentuh dahi, namun yang dikatakannya adalah “menyentuh dagu”. Berdasarkan aturannya, maka peserta seharusnya bukan menyentuh dagu, tetapi dahi. Peserta yang kemudian terkecoh digugurkan dari permainan.
Aturan mainnya adalah peserta harus menjawab kata “pagi”, “siang”, “sore”, atau “malam” dengan tepukan tangan. Ketika pemandu membacakan cerita dan menyebut kata-kata tersebut, maka peserta harus menepuk tangan sekali untuk kata “pagi”, dua kali untuk “siang”, dan seterusnya.
Pemandu juga bisa mengganti jumlah tepukannya untuk menaikkan tingkat tantangan dalam permainan ini. Ceritanya juga wajib dibuat dengan memaksimalkan penempatan kata “pagi”, “siang”, “sore”, dan “malam” agar efektif terhadap konsentrasi peserta.
———–
Banyak dari game ice breaking di atas lebih mudah dimainkan di area outbound yang cukup luas, apalagi bila pesertanya banyak. Supaya dapat mengakomodir dengan baik kebutuhan itu, Jasa Outbound Alexa Motiva hadir sebagai penyedia outbound yang ideal.